1. Sebutkan dan jelaskan sistem perekonomian dan
sistem-sistem perpolitikan yang ada di dunia.
Sistem ekonomi yang ada di dunia :
1. Sistem
Ekonomi Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi ini menjadikan pemerintah
sebagai pusat dari segala macam kegiatan ekonomi. Segala macam kegiatan ekonomi
masyarakat diatur oleh pusat, bahkan mengenai hak milik pribadi pun pemerintah
pusatlah yang mengatur.
Akibat dari sistem ini, tidak adanya
kepemilikan pribadi karena semuanya diatur oleh pusat. Tak ada pula si kaya dan
si miskin karena ekonomi komunis berpandangan bahwa seharusnya kondisi
masyarakat harus “sama rata sama rasa”, tak ada yang lebih dan tak ada yang
kurang. Rakyat atau masyarakat tidak bebas menggunakan sumber daya alam.
Kemampuan mereka untuk berpikir kreatif benar-benar
dibatasi sehingga rakyat hanya bisa “terima-terima” saja. Sistem ekonomi
sosialis ini diterapkan oleh negara-negara yang berideologi komunis seperti
Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dan negara komunis lainnya.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialis
sebagai berikut :
Ø Seluruh sumber daya dikuasai oleh Negara
Ø Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
Ø Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan
diatur oleh pemerintah secara terpusat
Ø Hak milik individu tidak diakui
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis :
§ Semua kegiatan dan masalah ekonomi
dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap
jalannya perekonomian.
§ Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya
dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
§ Pemerintah bisa lebih mudah melakukan
pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
§ Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam
pembentukan harga.
Adapun kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis :
§ Hak milik pribadi tidak diakui,
§ Potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat
tidak berkembang,
§ Segala kebijakan pemerintah harus dilakukan
oleh rakyat dan pemerintah bersifat paternalisme.
2. Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi ini membebaskan segala macam bentuk
kegiatan ekonomi. Pemerintah tidak ada urusan dengan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh rakyat. Mereka semua mendapatkan hak yang sama untuk
berkreativitas. Tak ada pelarangan.
Intinya, dalam sistem ekonomi kapitalis, semua
bebas berbuat apa saja. Sehingga tidak mengherankan bila kaum pemodal atau
kapital menjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi ini. Sistem ekonomi
liberal atau kapitalis ini diterapkan oleh Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan
Australia.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal :
Ø Bebas memiliki alat-alat dan sumber-sumber
produksi, baik perorangan maupun kelompok
Ø Hak milik perorangan dijamin sepenuhnya
Ø Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh
swasta
Ø Campur tangan pemerintah sangat sedikit atau
terbatas
Ø Modal mempunyai peran yang terpenting dalam
kegiatan ekonomi
Ø Bebas bersaing dengan cara apa pun
Ø Didorong oleh motif memperoleh laba
sebesar-besarnya
Kelebihan dari sistem ekonomi liberal :
§ Setiap individu diberi kebebesan dan
kesempatan untuk berusaha
§ Setiap individu bebas memiliki alat-alat
produksi
§ Setiap individu bebas memilih bidang usaha
yang disukainya
§ Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan
untuk maju
§ Produksi barang dan jasa berdasarkan kepada
kebutuhan pasar, yaitu kebutuhan masyarakat.
Adapun kekurangan sistem ekonomi liberal :
§ Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok
yang sangat dominan, sementara ada kelompok yang lemah
§ Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
§ Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap
manusia karena mengejar keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
§ Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap
individu berlomba-lomba mencari keuntungan.
3. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi yang merupakan kombinasi dari
dua sistem ekonomi sebelumnya, yaitu komunis dan liberal. Rakyat memiliki hak untuk
berkreativitas, namun demikian pemerintah juga tetap berperan dalam mengatur
jalannya kegiatan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi
yang berusaha mengurangi kelemahan- kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi
terpusat dan sistem ekonomi pasar.
Sistem perpolitikan yang ada di dunia :
1) Absolutisme : Sistem politik dimana tidak ada batasan
hukum, kebiasaan, atau moral atau kekuasaan pemerintah. Istilah tersebut secara
umum dipergunakan untuk sistem politik yang dijalankan oleh seorang diktator,
tetapi dapat pula digunakan pada sistem yang kelihatannya demokratis yang
memberi kewenangan mutlak pada legislatif dan eksekutif. Sifat utama dari
bentuk pemerintahan ini adalah dengan pemusatan kekuatan, kontrol kelompok
sosial yang ketat, sehingga tidak adanya partai politik sebagai pesaing dan
perwakilan rakyat menjadi oposisi.
2) Anarkisme : Sistem politik yang bertentangan dengan
semua bentuk pemerintahan. Para anarkis percaya bahwa dengan pencapaian
tertinggi umat manusia adalah kebebasan individu untuk mengekspresikan dirinya,
tidak hanya terbatas pada bentuk represi atau kontrol apapun. Mereka juga
percaya bahwa kesempurnaan dari umat manusia tidak akan dicapai hingga semua
pemerintahan dihapuskan dan setiap individu bebas sebebas-bebasnya. Namun salah
satu batasan atas kebabasan itu adalah larangan melukai lain. Batan ini
menimbulkan batasan lain. Jika umat manusia berusaha untuk menyakiti orang
lain, semua individu lain yang berkelakuan baik memiliki hak untuk bersatu
melawannya dan kelompok yang taat asas dapat menekan kelompok kriminal,walaupun
hanya melalui kerja sama sukarela dan bukan melalui organisasi negara.
3) Koalisi
: Kombinasi sementara kelompok atau individu yang dibentuk untuk mencapai
tujuan tertentu melalui tindakan bersama. Istilah dari koalisi yang paling
sering digunakan sehubungan dengan partai politik. Pemerintahan koalisi, yang
sering ditemukan di negara-negara multipartai, seperti Italia dan prancis,
dapat dibentuk ketika tidak ada satu partai tunggal yang cukup kuat untuk
memperoleh mayoritas dalam pemilihan umum. Pemerintah yang terbentuk biasanya
mendistribusikan pos-pos politik untuk mewakili seluruh anggota koalisi.
4) Persemakmuran (commonwealth) : Sistem terdiri dari rakyat satu komunitas
yang terorganisasi secara politis dan bersifat independen atau semi independen,
dimana pemerintah berfungsi berdasarkan persetujuan rakyat.
5)
Komunisme : Menurut teori, komunis dapat menciptakan
masyarakat tanpa kelas yang kaya dan bebas, dimana semua orang menikmati status
sosial dan ekonomi. Namun dalam pratiknya, rezim komunis mengambil bentuk
pemerintah otoriter dan memaksa (coercive), yang tidak begitu peduli pada
persoalan kelas buruh dan pada akhirnya berupaya untuk mempertahankan
kekuasaan.
6) Demokrasi : Sistem politik dimana rakyat suatu negara
memerintah melalui bentuk pemerintahan apapun yang mereka pilih. Dalam
demokrasi modern, otoritas tertinggi dilakukan oleh perwakilan yang dipilih
oleh rakyat. Perwakilan dapat dilanjutkan dengan pemilihan umum menurut
prosedur hukum recall dan referendum.
7)
Despotisme : Sistem dimana terdapat penguasa absolut
yang tidak dibatasi oleh proses konstitusional atas hukum apapun. Kata ini juga
memiliki konotasi kebijakan yang kejam dan opresif.
8)
Kediktatoran : Bentuk kediktatoran di masa modern adalah
pemerintahan negara di tangan satu orang. Diktator sebenarnya adalah gelar
magistrate pada masa Romawi Kuno, yang ditunjuk oleh Senat pada masa darurat,
dan disahkan oleh comitia curiata.
9) Totalitarianisme : Sistem politik dan ideologi di mana semua
aktivitas sosial, ekonomi budaya, politik, intelektual dan spiritual tunduk
pada tujuan pemimpin sebuah negara. Dalam totalitarianisme modern, rakyat
dibuat sepenuhnya tergantung pada kemauan dan ajakan partai politik dan
pemimpinnya. Negara-negara totaliter modern dipimpin oleh seseorang pemimpin
atau diktator yang mengotrol partai politik.
10) Fasisme
: Ideologi politik modern yang beurpaya menciptakan kembali kehidupan sosial,
ekonomi dan budaya sebuah negara berdasarkan rasa kebangsaan atau identitas
etnis. Fasisme menolak ide liberal seperti hak individu dan kebebasan, dan
sering menekan untuk membantu membatalkan pemilihan umum, legislatif, dan
elemen yang lain.
11) Federalisme : Sistem politik nasional atau internasional
di mana dua tingkat pemerintah mengontrol wilayah dan warga negara yang sama.
Negara dengan sistem politik federal memiliki pemerintah pusat dan
pemerinta-pemerintah yang didasarkan pada unit politik yang lebih kecil, yang
biasanya disebut dengan negara bagian, provinsi atau wilayah. Unit poltik yang
lebih kecil ini menyerahkan beberapa kekuasaan politik mereka kepada pemerintah
pusat, demi kebaikan bersama.
12) Monarki
: Sistem dimana seseorang memilih hak keturunan untuk memimpin sebagai kepala
negara seumur hidupnya. Istilah ini juga diterapkan pada negara yang
diperintah. Kekuasaan monarki bervariasi dari absolut hingga sangat terbatas.
Monarki meliputi penguasa, seperti raja dan ratu, kaisar, dan tsar atau sultan.
13) Perwakilan : Sistem di mana posisi eksekutig,
legislatif, dan yudikatif dapat dipilih melalui suara rakyat. Dalam banyak hal,
perwakilan langsung digunakan untuk tujuan legislatif saja. Di Indonesia dan
Amerika Serikat ada pengecualian, yaitu prinsip yang sama diterapkan pula untuk
posisi eksekutif dan yudikatif: presiden adalah perwakilan langsung rakyat.
14) Republik
: Sistem yang didasarkan pada konsep bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat,
yang mendelegasikan kekuasaan untuk memimpin atas nama rakyat, untuk memiliki
perwakilan dan pejabat negara.
15) Sosialisme : Sistem yang menuntut kepemilikan negara dan
kontrol sarana produksi yang menguasai hajat hidup dan pemerataan kemakmuran.
Sistem ini secara spesifik dicirikan oleh nasionalisasi sumber daya alam,
industri besar, fasilitas perbankan dan kredir, serta hak milik publik; nasionalisasi
cabang industri yang dimonopoli melihat monopoli sebagai sesuatu yang
bertentangan dengan kemakmuran rakyat.
16) Teokrasi
: Sistem politik sebuah negara di mana Tuhan dianggap sebagai satu-satunya
kedaulatan dan hukum kerajaan dipandang sebagai perintah Tuhan. Dapat juga
dikembangkan bahwa teokrasi adalah sebuah negara, di mana kontrol berada di
tangan para imam agama.
17) Pemerintahan dunia : Konsep organisasi politik global terpusat
dan merupakan aturan hukum bersama yang menciptakan tatanan internasional dan
mendorong perdamaian.
2. Ceritakan dengan mendetail sejarah
perekonomian Indonesia dari zaman penjajahan sampai dengan saat ini, terutama
di setiap pemerintahan yang memimpin.
PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN
Sebelum merdeka, Indonesia mengalami
masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa periode. Ada empat negara yang
pernah menduduki Indonesia, yaitu Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Portugis tidak meninggalkan jejak yang mendalam di Indonesia karena diusir oleh
Belanda, tapi Belanda yang kemudian berkuasa selama sekitar 350 tahun, sudah
menerapkan berbagai sistem yang masih tersisa hingga kini. Untuk menganalisa
sejarah perekonomian Indonesia pada masa penjajahan, berikut adalah
penjelasannya :
MASA PENDUDUKAN BELANDA
Pada masa penjajahan,Indonesia
menerapkan system perekonomian monopolis. Dimana setiap kegiatan perekonomian
dijalankan sesuai dengan penguasa perdagangan Indonesia saat itu. VOC adalah
lembaga yang menguasai perdagangan Indonesia pada saat itu, disini VOC
menerapkan peraturan dan strategi agar mereka tetap menguasai perekonomian
Indonesia. Peraturan-peraturan yang diterapkan VOC seperti kewajiban
menyerahkan hasil bumi pada VOC dan pajak hasil bumi yang dirancang untuk
mendukung monopoli tersebut. Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC
diberi hak Octrooi,antara lain meliputi:
·
Hak mencetak uang
·
Hak mengangkat dan memberhentikan
pegawai
·
Hak menyatakan perang dan damai
·
Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
·
Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja
Disamping itu VOC juga menjaga agar harga
rempah-rempah agar tetapa tinggi.antara lain dengan diadakannya pembatasan
jumlah tanaman rempah-rempah. Semua aturan itu pada umumnya hanya diterapkan di
Maluku yang memang sudah diisolasi VOC dari pola pelayaran niaga samudera
Hindia. Dengan monopoli rempah-rempah, diharapkan VOC akan menambah isi kas
negeri Belanda, dan dengan begitu akan meningkatkan pamor dan kekayaan Belanda.
Disamping itu juga diterapkan kewajiban menanam tanaman kopi bagi penduduk
Priangan. Bahkan ekspor kopi di masa itu mencapai 85.300 metrik ton, melebihi
ekspor cengkeh yang hanya 1.050 metrik ton. Dan pada tahun 1795, VOC bubar
karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan
itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :
·
Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh
VOC dan memakan biaya besar, terutama perang Diponegoro.
·
Penggunaan tentara sewaan memebutuhkan biaya
besar
·
Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri
·
Pembagian deviden kepada para pemegang saham,
walaupun kas defisit.
MASA PENDUDUKAN INGGRIS (1811-1816)
Inggris berusaha merubah pola pajak
hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan oleh Belanda, dengan
menerapkan Landrent (pajak tanah). Sistem ini sudah berhasil di India, dan
Thomas Stamford Raffles mengira sistem ini akan berhasil juga di Hindia Belanda.
Selain itu, dengan menggunakan pajak tanah, maka penduduk pribumi akan memiliki
uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah
imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk
dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari
negara penjajah. Akan tetapi, perubahan yang cukup mendasar dalam perekonomian
ini sulit dilakukan, dan bahkan mengalami kegagalan di akhir kekuasaan Inggris
yang Cuma seumur jagung di Hindia Belanda. Sebab-sebabnya antara lain :
·
Masyarakat Hindia Belanda pada umumnya buta
huruf dan kurang mengenal uang
·
Pegawai pengukur tanah dari inggris sendiri
jumlahnya terlalu sedikit.
·
Kebijakan ini kurang didukung raja-raja dan
para bangsawan, karena inggris tak mampu mengakui suksesi jabatan secara turun
temurun.
MASA CULTUURSTELSEL (SISTEM TANAM PAKSA)
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas
inisiatif Van Den Bosch. Yang bertujuan untuk memproduksi berbagai komoditi
yang permintaannya ada di pasaran dunia. Sejak saat itu, diperintahkan
pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempah-rempah, yaitu gula, nila,
tembakau, teh, kina, karet dan kelapa sawit. Sistem ini jelas
menekan penduduk pribumi, akan tetapi sangant menguntungkan bagi Belanda,
apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor). Setelah penerapan
kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat perang dengan Napoleon di Belanda
langsung tergantikan berkali lipat. Sistem ini merupakan pengganti sistem
landrent (pajak tanah) dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang pada
masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan
menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan
harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Bagi masyarakat pribumi, sudah
tentu cultuur stelstel sangat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan
kerja rodipun masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai
mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan
tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu
meningkatnya taraf hidup mereka. Bagi pemerintah Belanda, ini berarti bahwa
masyarakat sudah bisa menyerap barang-barang impor yang mereka datangkan ke Hindia
Belanda. Dan ini juga merubah cara hidup masyarakat pedesaan menjadi lebih
komersial, tercermin dari meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan kegiatan
ekonomi non agraris.
Dengan menerapkan cultuur stelstel, pemerintah
Belanda membuktikan teori sewa tanah dari mazhab klasik, yaitu bahwa sewa tanah
timbul dari keterbatasan kesuburan tanah. Namun disini, pemerintah Belanda
hanya menerima sewanya saja, tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk menggarap
tanah yang kian lama kian besar.
SISTEM EKONOMI PINTU TERBUKA (LIBERAL)
Dengan adanya dorongan dari kaum
humanis belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi ke arah yang
lebih baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan
ekonominya. Maka dibuatlah peraturan-peraturan agraria yang baru, yang
antara lain mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75
tahun, dan aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Hal
ini nampaknya juga masih tak lepas dari teori-teori mazhab klasik, antara lain
terlihat pada :
Keberadaan pemerintah Hindia Belanda sebagai
tuan tanah, pihak swasta yang mengelola perkebunan swasta sebagai golongan
kapitalis, dan masyarakat pribumi sebagai buruh penggarap tanah.
Prinsip keuntungan absolut : Bila di suatu
tempat harga barang berada diatas ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan, maka
pengusaha memperoleh laba yang besar dan mendorong mengalirnya faktor produksi
ke tempat tersebut.
Laissez faire laissez passer, perekonomian
diserahkan pada pihak swasta, walau jelas, pemerintah Belanda masih
memegang peran yang besar sebagai penjajah yang sesungguhnya. Pada
akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi,
tapi malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang pada
umumnya tidak diperlakukan layak.
MASA PENDUDUKAN JEPANG (1942-1945)
Pemerintah militer Jepang menerapkan
suatu kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi mendukung gerak maju pasukan
Jepang dalam perang Pasifik. Sebagai akibatnya, terjadi perombakan
besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rakyat merosot
tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan
untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk pelumas pesawat
tempur menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet, sehingga terjadi
kelangkaan tekstil yang sebelumnya didapat dengan jalan impor. Segala hal
diatur oleh pusat guna mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan
tercapai seusai memenangkan perang Pasifik.
PEREKONOMIAN INDONESIA MASA ORDE LAMA (1945 –
1966)
Pada awal kemerdekaan, pembangunan
ekonomi Indonesia mengarah perubahan struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi
nasional, yang bertujuan untuk memajukan industri kecil untuk memproduksi
barang pengganti impor yang pada akhirnya diharapkan mengurangi tingkat
ketergantungan luar negeri. Sistem moneter tentang perbankan khususnya bank
sentral masih berjalan seperti wajarnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya hak
ekslusif untuk mencetak uang dan memegang tanggung jawab perbankan untuk
memelihara stabilitas nasional. Bank Indonesia mampu menjaga tingkat kebebasan
dari pengambilan keputusan politik.
Masa orde lama dimulai dari tanggal 17
Agustus 1945 saat Indonesia merdeka. Pada saat itu, keadaan ekonomi Indonesia
mengalami kegiatan produksi terhenti pada tingkat inflasi yang tinggi.
Indonesia pernah mengalami sistem politik yang demokratis yakni pada
periode 1949 sampai 1956. Pada tahun tersebut, terjadi
konflik politik yang berkepanjangan dimana rata-rata umur kabinet
hanya dua tahun sehingga pemerintah yang berkuasa tidak fokus memikirkan
masalah-masalah sosial dan ekonomi yangterjadi pada saat itu. Selama periode
1950an struktur ekonomi Indonesia masih peninggalan jaman kolonial,
struktur ini disebut dual society dimana struktur dualisme
menerapkandiskriminasi dalam setiap kebijakannya baik yang langsung maupun
tidak langsung. Keadaan ekonomi Indonesia menjadi bertambah buruk dibandingkan
pada masa penjajahan Belanda. Sejak tahun 1955, pembangunan ekonomi mulai meramba
ke proyek-proyek besar. Hal ini dikuatkan dengan keluarnya kebijakan Rencana
Pembangunan Semesta Delapan Tahun (1961). Kebijakan ini berisi rencana
pendirian proyek-proyek besar dan beberapa proyek kecil untuk mendukung proyek
besar tersebut. Rencana ini mencakup sektor-sektor penting dan menggunakan
perhitungan modern. Namun sayangnya Rencana Pembangunan Semesta Delapan Tahun
ini tidak berjalan atau dapat dikatakan gagal karena beberapa sebab seperti
adanya kekurangan devisa untuk menyuplai modal serta kurangnya tenaga ahli.
Perekonomian Indonesia pada masa ini mengalami penurunan atau memburuk.
Terjadinya pengeluaran besar-besaran yang bukan ditujukan untuk pembangunan dan
pertumnbuhan ekonomi melainkan berupa pengeluaran militer untuk biaya
konfrontasi Irian Barat, Impor beras, proyek mercusuar, dan dana bebas (dana
revolusi) untuk membalas jasa teman-teman dekat dari rezim yang berkuasa.
Selain itu Indonesia mulai dikucilkan dalam pergaulan internasional dan mulai
dekat dengan negara-negara komunis. Untuk lebih jelas nya berikut ini adalah
penjelasan terperinci nya.
MASA PASCA KEMERDEKAAN (1945-1950)
Pada masa awal kemerdekaan, keadaan ekonomi
Indonesia sangat buruk, yang antara lain disebabkan oleh :
– Inflasi yang sangat tinggi, hal ini
disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali.
Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang
yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javashe Bank, mata uang
pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Pada tanggal 6
Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan
sekutu) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu.
Pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru,
yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan
teori moneter, banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat
harga.
1.
Adanya blockade ekonomi oleh Belanda sejak
bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
2.
Kas Negara kosong
3.
Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi
kesulitan ekonomi,antara lain :
·
Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh
menteri keuangan IR. Surachman pada bulan Juli 1946.
·
Upaya menembus blockade dengan diplomasi beras
ke, mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blockade
Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
·
Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan
untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah
ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah
sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
·
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang
Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
·
Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha
swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan
swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (mengikuti Mazhab
Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950 – 1957)
Permasalah ekonomi yang dihadai oleh bangsa
Indonesia masih sama seperti sebelumnya. Usaha-usaha yang dilakukan untuk
mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
Program Benteng (Kabinet Natsir),
yaitu upaya menumbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong importir nasional
agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan membatasi impor barang
tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada importir pribumi serta
memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi agar nantinya dapat
berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun usaha ini gagal, karena
sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan tak bisa bersaing dengan
pengusaha non-pribumi. Pada kabinet ini untuk pertama kalinya terumuskan suatu
perencanaan pembangunan yang disebut Rencana Urgensi Perekonomian (RUP).
Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951
lewat UU No. 24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
Sistem ekonomi Ali (kabinet Ali
Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan
kerjasama antara pengusaha Cina dan pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi
diwajibkan memberikan latihan-latihan pada pengusaha pribumi, dan pemerintah
menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Program ini
tidak berjalan dengan baik, karena pengusaha pribumi kurang berpengalaman,
sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi
Meja Bundar, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak
pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha
pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1967)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5
Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur
ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh
pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama
dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi. Akan tetapi, kebijakan-kebijakan
ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan
ekonomi Indonesia, antara lain :
1.
Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959
menurunkan nilai uang sebagai berikut : Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp
50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang
melebihi 25.000 dibekukan.
2.
Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk
mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam
pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia.
Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
3.
Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965
menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru
mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang
rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah
untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
Pada masa pemerintahan
Ir. Soekarno (tahun 1945
sampai 1968).
Soekarno, sosok
yang fenomenal dan dikagumi tidak hanya oleh bangsa Indonesia tapi
juga seluruh dunia. Selain dikenal dengan kepemimpinannya, Soekarno juga
dikenal dengan kepiawaianya dalam berbagai hal, mulai dari perebutan
kemerdekaan, politik dan diplomasi, ekonomi, seni dan berbagai hal lainya.
Sebagai tokoh
pejuang kemerdekaan, Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia,
perekonomian indonesia tidak dapat lepas dari sosok Ir. Soekarno. Sebagai orang
yang pertama memimpin Indonesia boleh dibilang Soekarno adalah peletak dasar
perekonomian Indonesia. Beberapa kebijakan yang diambil dibawah
pemerintahan Soekarno diantaranya :
·
Nasionalisasi Bank Java menjadi Bank Indonesia
·
Mengamankan usaha-usaha yang menyangkut harkat hidup orang banyak
·
Berusaha memutuskan kontrol Belanda dalam bidang perdagangan ekspor-impor
·
Keluarnya
kebijakan Rencana Pembangunan Semesta Delapan Tahun (1961). Kebijakan ini
berisi rencana pendirian proyek-proyek besar dan beberapa proyek kecil untuk
mendukung proyek besar tersebut.
·
Rencana ini
mencakup sektor-sektor penting dan menggunakan perhitungan modern. Namun
sayangnya Rencana Pembangunan Semesta Delapan Tahun ini tidak berjalan atau
dapat dikatakan gagal karena beberapa sebab seperti adanya kekurangan devisa
untuk menyuplai modal serta kurangnya tenaga ahli.
·
Dapat menghasilkan rencana produksi lima tahun
yang dikenal dengan nama Kasimo Plan
·
Melakukan Kebijakan atas pemotongan nilai mata
uang. Keuntungan dari kebijakan ini adalah rakyat kecil tidak dirugikan karena
yang memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya orang-orang kelas menengah dan kelas
atas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah uang yang beredar ,maka
pemerintah mendapat kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan mendapat
pinjaman sebesar Rp. 200 juta.
·
Dapat menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan
bangsa Indonesia.
·
Para pengusaha pribumi secara bertahap dapat
berkembang menjadi maju.
·
Dapat bekerjasama antara pengusaha pribumi dan
non pribumi dalam memajukan perekonomian Indonesia.
Kelemahan:
·
Terjadinya pengeluaran
besar-besaran yang bukan ditujukan untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
melainkan berupa pengeluaran militer untuk biaya konfrontasi Irian Barat, Impor
beras, proyek mercusuar, dan dana bebas (dana revolusi) untuk membalas jasa
teman-teman dekat dari rezim yang berkuasa.
·
Perekonomian juga
diperparah dengan terjadinya hiperinflasi yang mencapai 650%. Selain itu
Indonesia mulai dikucilkan dalam pergaulan internasional dan mulai dekat dengan
negara-negara komunis.
·
Adanya blokade
ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan
luar negri RI.
·
Kas negara
kosong.
·
Buruk nya perekonomian karena Pengusaha
pribumi kalah dalam bersaing dengan pengusaha nonpribumi yang di sebabkan
perekonomian di serahkan pada pasar sesuai teori-teori
mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer.
·
Pembentukan
Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia
dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi
perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-barang naik 400%.
·
Devaluasi yang
dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1.
Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama,
tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi.
Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan
angka inflasi.
·
Kegagalan-kegagalan
dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak
menghemat pengeluaran-pengeluarannya.
·
Pada masa ini
banyak proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai
akibat politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat.Sekali lagi,
ini juga salah satu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi
terpimpin yang bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis)
baik dalam politik, ekonomi, maupun bidang-bidang lain.
·
Beredarnya lebih dari satu mata uang secara
tidak terkendali.
A. Perkembangan Ekonomi Indonesia Dari Masa ke
Masa
Sistem ekonomi
Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya
Oeang
Repoeblik Indonesia(ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik
Indonesia,yang selanjutnya berganti menjadi Rupiah. Setelah kemerdekaan
hingga tahun 1965, perekonomoian Indonesia memasuki era yang sangat sulit,
karena bangsa Indonesia menghadapi gejolak sosial, politik dan keamanan yang
sangat dahsyat, sehingga pertumbuhan ekonomi kurang diperhatikan. Kegiatan
ekonomi masyarakat sangat minim, perusahaan-perusahaan besar saat
itu merupakan perusahaan peninggalan penjajah yang mayoritas milik orang
asing, dimana produk berorientasi pada ekspor. Kondisi stabilitas
sosial-politik dan keamanan yang kurang stabil membuat
perusahaan-perusahaan tersebut stagnan(berhenti)
B. Orde Lama
berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam
jangka waktu tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.
Meskipun
pemerintah kolonial belanda mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia dalam
konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, namun tidak bisa ditutupi kenyataan
bahwa hasil-hasil KMB banyak menguntungkan kepentingan
Pada masa pemerintahan Soeharto (tahun 1966 sampai 1998)
Soeharto adalah
Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal
8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai
pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Karena situasi
politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS,
Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku
Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa
lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.
Kelebihan:
1. Bantuan luar negeri yang mulai terjamin dengan
adanya IGGI. Maka sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk rancangan
pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Berikut
penjelasan singkat tentang beberapa REPELITA.
2. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang
pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000.
3. Sukses swasembada pangan.
4. Pengangguran minimum.
5. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima
Tahun).
6. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.
7. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta
produk dalam negeri.
8. Inflasi dapat ditahan sekitar 5%-10% dengan
melalui kebijakan moneter yang ketat.
9. Nilai mata uang rupiahpun dapat stabil dan
dapat ditebak, pemerintahpun menerapkan sistem anggaran berimbang.
10.
Anggaran
pembangunan banyak dibiayai oleh bantuan pihak asing.sudah tiga puluh tahun
lamanya pemerintahan orde baru presiden soeharto.
Kelemahan:
1. Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme.
2. Pembangunan Indonesia yang tidak merata
3. Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan
pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin).
4. Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah
daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua.
5. Tidak ada rencana suksesi.
6. Terjadinya krisis moneter pada pertengahan
tahun 1997.
7. Keberhasilan pembangunan khususnya selama Orde
Baru, bisa menjadi perusakan alam dan kerugian besar untuk masyarakat daerah.
Ini terjadi karena pelaksanaan pembangunan kurang memperhatikan analisis dampak
sosial, dan dapat pengaruh banyaknya pejabat-pejabat yang menguasai sistem
untuk kepentingan diri mereka masing-masing sebagaimana yang telah menjadi ciri
dari pemerintahan dan masyarakat Orde Baru.
8. Kekuatan-kekuatan rakyat tak dapat berkembang
dan tetap lumpuh, sehingga rakyat tak bisa bersuara atas praktik KKN Orde Baru.
9. Semua praktik KKN yang mereka jalankan, tidak
dapat dihukum, sehingga kepentingan-kepentingannya tetap lestari. Mereka
untouchable tidak bisa dijangkau hukum.
10.
Banyaknya bantuan
dari negara lain yang semakin menambah jumlah utang negara yang sewaktu-waktu
bisa menjadi bumerang bagi negara.
Pada masa pemerintahan B.J. Habibie (1998-1999/selama kurang
lebih 1,4 tahun).
Prof. DR (HC).
Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie
(73 tahun) merupakan pria Pare-Pare (Sulawesi Selatan) kelahiran 25 Juni 1936.
Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi
Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan “blaster” antara orang Jawa [ibunya]
dengan orang Makasar/Pare-Pare [ayahnya].
Dimasa kecil,
Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan
dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik MesinInstitut
Teknologi Bandung (ITB),
dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955.
Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda
menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di
Aachen-Jerman.
Kelebihan:
1. Naiknya nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat hingga di bawah Rp.10.000,-.
2. Menerapkan independensi Bank Indonesia sehingga lebih fokus mengurusi perekonomian.
3. Pada bulan Agustus 1998, Indonesia dan IMF
menyetujui program pinjaman dana di bawah Presiden B.J Habibie.
4. Mendesentralisasikan wewenang pada
pemerintahan daerah dan sebagian besar dari belanja pemerintah yang meningkat
diberikan melalui pemerintah daerah.Dan hasilnya pun pemerintah propinsi dan
kabupaten di Indonesia sekarang dapat membelanjakan 37% dari total dana publik.
5. Berhasil menghentikan free fall dari nilai
mata uang rupiah terhadap
US dolar dan keberhasilan menekan inflasi.
6. Meningkatkan produktivitas dan daya saing
melalui pemberian kebebasan, transparansi, demokrasi dan sebagainya.
7. Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat
8. Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
Kelemahan:
1. Nilai tukar rupiah terjun bebas dari Rp 2.000
per dolar AS menjadi Rp 12.000-an per dolar.
2. Utang luar negeri jatuh tempo sehinga
membengkak akibat depresiasi rupiah. Hal ini diperbarah oleh perbankan swasta
yang mengalami kesulitan likuiditas. Inflasi meroket diatas 50%, dan
pengangguran mulai terjadi dimana-mana.
3. Produksi menurun karena bnyak perusahaan yang
tidak dapat bertahan hidup.
4. Banyaknya para karyawan yang di PHK akibat
dari perusahaan tempat mereka bekerja terkena dampak krisis yang terjadi di
masa suharto.
5. Terbatasnya kesempatan kerja akibat banyak
perusahaaan yang telah gulung tikar.
6. Bj.habibie tidak dapat berbuat banyak
perubahan perekonomian karena singkatnya masa jabatan beliau.
Pada masa pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Gus Dur adalah putra pertama dari enam
bersaudara yang dilahirkan di Denanyar Jombang Jawa Timur pada tanggal 4
Agustus 1940. Secara genetik Gus Dur adalah keturunan “darah biru”. Ayahnya,
K.H. Wahid Hasyim adalah putra K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri jam’iyah Nahdlatul
Ulama (NU)-organisasi massa Islam terbesar di Indonesia-dan pendiri Pesantren
Tebu Ireng Jombang. Ibundanya, Ny. Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pesantren
Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Kakek dari pihak ibunya ini juga
merupakan tokoh NU, yang menjadi Rais ‘Aam PBNU setelah K.H. Abdul Wahab
Hasbullah. Dengan demikian, Gus Dur merupakan cucu dari dua ulama NU sekaligus,
dan dua tokoh bangsa Indonesia.
Kelebihan:
1.
Tax ratio di
zaman pemerintahan Gus Dur sebesar 10.7 % sedangkan di dibawah rezim Orde
Baru tax ratio hanya mencapai 6,1%. Padahal pada masa pemerintahan Gus Dur
ekonomi Indonesia sedang terpuruk akibat gejolak politik maupun krisis
ekonomi.
2.
Membangun ekonomi
yang berbasis pada kepentingan sebagian besar rakyat Indonesia yang masih
tertinggal, tidak mampu, dan miskin.
3. Gusdur membatasi penjualan produk China di Indonesia,
karena China dikenal sebagai negara yang menjual produknya ke Indonesia dengan
harga murah, karena jika hal ini tidak dibatasi akan memukul industri manufaktur
di tanah air.
4.
Pengusaha pribumi
mulai menjadi percaya diri karena mendapat dukungan dari pemerintah.
5.
Di anggap telah
berhasil memperbaiki sistem perekonomian dengan masa jabatan yang relatif
singakat.
Kelemahan:
1. Masih lemahnya arus perekonomian yang di
sebabkan lumpuhnya pengerak perekonomian negara akibat krisis.
2. Belum mampu mengatasi masalah krisis yang
berkepanjangan.
3. Kurang mampu memanfaatkan dengan baik
perekonomian yang sebetulnya sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.
4. Ekspor sangat sulit diharapkan dapat meningkat
sebaik tahun 2000 karena pertimbuhan ekonomi dunia tahun 2001 menunjukkan
kecenderungan menurun dibandingkan tahun 2000.
5. Masalah dana non-budgeter Bulog dan Bruneigate
yang dipermasalahkan oleh anggota DPR.
6. Fenomena makin rumitnya persoalan ekonomi
ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) antara 30 Maret 2000 hingga 8 Maret 2001 menunjukkan growth trend yang negatif.
Pada
masa pemerintahan Megawati soekarno putri(23 juli 2001-2004)
Megawati
Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5 yang biasa dipanggil Ibu Mega,
lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau
adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden
RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati.
Wanita bernama
lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD
hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua
Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung
(1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972) tetapi
belum pernah sampai sarjana.
Kelebihan:
1. Menguatnya nilai tukar rupiah sejalan dengan
penurunan inflasi dan tingkat suku bunga pada sektor riil.
2. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2000 sebesar
4,86 % lebih tinggi dari prakiraan awal tahun oleh Bank Indonesia sebesar 3,0 %
sampai dengan 4,0 %.
3. PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada
tahun 2001 mencapai Rp. 7,2 juta.
4. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2002 digerakkan
oleh kegiatan konsumsi rumahtangga dan konsumsi pemerintah. Hal ini terlihat
dari besarnya konsumsi rumahtangga dan konsumsi pemerintah pada tahun 2002
terhadap tahun 2001 masing-masing tumbuh sebesar 4,72 persen dan 12,79 persen.
5. Perekonomian Indonesia tahun 2004 yang diukur berdasarkan besaran Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 2.303,0 triliun,
sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 1.660,6 triliun, dengan
pertumbuhan mencapai 5,13 persen dibanding tahun 2003.
6. Nilai mata uang rupiah lebih stabil.
Kelemahan:
1. Banyaknya aksi teror dan pengeboman yang terjadi
dimana-mana di tanah air yang secara otomatis membuat para calon investor asing
takut untuk berinvestasi.
2. Terjualnya salah satu BUMN kepada pihak asing
akibat tidak mampunya membayar hutang.
3. Masih belum mampu mewujudkan pembangunan yang
merata di nusantara.
4. Di anggap tidak mampu mengatasi angka
pengangguran.
5. Banyaknya aset negara yang di anggap menjadi
korban untuk membayar utang negara.
6. Tidak adanya upaya keras pemberantasan korupsi
yang telah banyak merugikan negara ini.
Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono(2004-2014)
Presiden susilo bambang yudoyono ialah
presiden ke 6 indonesia.
Kelebihan:
1. Harga BBM diturunkan hingga 3 kali
(2008-2009), pertama kali sepanjang sejarah.
2. Perekonomian terus tumbuh di atas 6% pada
tahun 2007 dan 2008, tertinggi setelah orde baru.
3. Cadangan devisa pada tahun 2008 US$ 51 miliar,
tertinggi sepanjang sejarah.
4. Menurunnya Rasio hutang negara terhadap PDB
terus turun dari 56% pada tahun 2004 menjadi 34% pada tahun 2008.
5. Pelunasan utang IMF.
6. Terlaksananya program-program pro-rakyat
seperti: BLT, BOS, Beasiswa, JAMKESMAS, PNPM Mandiri, dan KUR tanpa agunan
tambahan yang secara otomatis dapat memperbaiki tinggkat ekonomi rakyat.
7. Pemberantasan korupsi.
8. Pengangguran terus menurun. 9,9% pada tahun
2004 menjadi 8,5% pada tahun 2008.
9. Menurunnya angka kemiskinan dari 16,7% pada
tahun 2004 menjadi 15,4% pada tahun 2008.
10.
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia
pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.
11.
Perekonomian
Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan finansial
yang terjadi di zona Eropa.
Kelemahan:
1. Harga BBM termahal sepanjang sejarah indonesia
yaitu mencapai Rp. 6.000.
2. Jumlah utang negara tertinggi sepanjang
sejarah yakni mencapi 1667 Triliun pada awal tahun 2009 atau 1700 triliun per
31 Maret 2009. Inilah pembengkakan utang terbesar sepanjang sejarah.
3. Tingkat pengeluaran untuk administrasi yang
luar biasa tinggi. Mencapai sebesar 15% pada tahun 2006 .menunjukkan suatu
penghamburan yang signifikan atas sumber daya public.
4. Konsentrasi pembangunan di awal
pemerintahannya hanya banyak berpusat di aceh, karena provinsi aceh telah di
porak porandakan oleh bencana alam stunami pada tahun 2004.
5. Masih gagal nya pemerintah menghapuskan angka
pengangguran dan kemiskinan di negeri ini.
6. Bencana alam yang sering terjadi di indonesia
membuat para investor asing enggan berinvestasi dengan alasan tidak aman
terhadap ancaman bencana alam.
7. Dianggap belum mampu menyelesaikan masalah
bank CENTURY.
Pada masa
pemerintahan Ir. Joko Widodo (2015-sekarang)
1.
Penguatan pembiayaan ekspor melalui National
Interest Account.
Peraturan Menteri
Keuangan tentang Penugasan Kepala Lembaga Pembiayaan Ekspor Nasional,
deregulasinya penerbitan Keputusan Menteri Keuangan mengenai Pembentukan Komite
Penugasan Khusus Ekspor.
Komite ini yang
anggotanya berasal dari beberapa kementerian/lembaga, menurut Menko
Perekonomian, akan bertugas memastikan pelaksanaan National Interest
Account berjalan efektif. Proyek yang terpilih harus memenuhi
kriteria, ada 6246 kriteria.
2.
Penetapan harga gas untuk industri tertentu di
dalam negeri.
3.
Kebijakan pengembangan kawasan industry
4.
Kebijakan memperkuat fungsi ekonomi koperasi
5.
Kebijakan simplikasi perizinan perdagangan.
6.
Kebijakan simplifikasi visa kunjungan dan
aturan pariwisata.
7.
Kebijakan elpiji untuk nelayan.
8.
Stabilitas harga komiditi pangan
9.
Melindungi masyarakat berpendapatan rendah dan
menggerakkan ekonomi pedesaan.
10.
Pemberian Raskin atau Beras
Kesejahteraan untuk bulan ke-13 dan ke-14.
Kebijakan ekonomi Tahap 2:
1.
Kemudahan Layanan Investasi 3 Jam
Untuk menarik penanaman modal, terobosan kebijakan yang akan dilakukan adalah memberikan layanan cepat dalam bentuk pemberian izin investasi dalam waktu tiga jam di Kawasan Industri. Dengan mengantongi izin tersebut, investor sudah bisa langsung melakukan kegiatan investasi. Regulasi yang dibutuhkan untuk layanan cepat investasi 3 jam ini adalah Peraturan Kepala BKPM dan Peraturan Pemerintah mengenai Kawasan Industri serta Peraturan Menteri Keuangan.
2.
Pengurusan Tax Allowance dan Tax Holiday Lebih
Cepat
Tax holiday adalah
pembebasan pajak yang diberikan kepada perusahaan yang baru dibangun pada
sebuah negara dalam periode tertentu. Sedangkantax allowance adalah
pengurangan pajak yang dihitung berdasarkan besar jumlah investasi yang
ditanamkan.
Setelah dalam 25
hari syarat dan aplikasi dipenuhi, pemerintah mengantongi keputusan bahwa
investasi tersebut dapat menerima tax allowance atau tidak. Sedangkan untuk tax
holiday, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memutuskan pengesahannya
maksimun 45 hari setelah semua persyaratan dipenuhi.
3.
Pemerintah Tak Pungut PPN Untuk Alat
Transportasi
Peraturan Pemerintah nomor 69 tahun 2015
tentang impor dan penyerahan alat angkutan tertentu dan penyerahan jasa kena
pajak, terkait angkutan tertentu yang tidak dipungut PPN. Pemerintah akan
memberikan insentif berupa tidak memungut PPN untuk beberapa alat transportasi,
terutama adalah galangan kapal, kereta api, pesawat, dan termasuk suku
cadangnya
4. Insentif fasilitas
di Kawasan Pusat Logistik Berikat
Dengan adanya pusat logistik, maka perusahaan
manufaktur tidak perlu impor dan tidak perlu mengambil barang dari luar negeri
karena cukup mengambil dari gudang berikat. Rencananya hingga menjelang akhir
tahun akan ada dua pusat logistik berikat yang siap beroperasi, yakni di
Cikarang terkait sektor manufaktur dan di Merak terkait BBM.
5. Insentif
pengurangan pajak bunga deposito
Insentif ini
berlaku terutama eksportir yang berkewajiban melaporkan devisa hasil ekspor
(DHE) ke Bank Indonesia. DHE disimpan dalam bentuk deposito 1 bulan, tarifnya
akan diturunkan 10 persen, 3 bulan maka menjadi 7,5 persen, 6 bulan menjadi 2,5
persen dan di atas 6 bulan 0 persen. Jika dikonvert ke rupiah, maka tarifnya 1
bulan 7,5 persen, 3 bulan 5 persen, dan 6 bulan langsung 0 persen.
6. Perampingan Izin
Sektor Kehutanan
Izin untuk
keperluan investasi dan produktif sektor kehutanan akan berlangsung lebih
cepat. Saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan
sebanyak 14 izin. Dalam paket kebijakan tahap dua, proses izin dirampingkan
menjadi 6 izin . Perampingan ini melibatkan revisi 9 peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kebijakan ekonomi Tahap 3:
1.
Penurunan harga BBM, listrik dan gas
BBM
§ Harga
avtur, LPG 12 kg, Pertamax, dan Pertalite efektif turun sejak 1 Oktober 2015.
§ Harga
solar turun Rp 200 per liter baik untuk solar bersubsidi ataupun non-subsidi.
Dengan penurunan ini, harga eceran solar bersubsidi akan menjadi Rp 6.700 per
liter. Penurunan harga solar ini berlaku 3 hari sejak pengumuman ini.
§ Harga
BBM jenis premium tetap alias tidak berubah, yakni Rp 7.400 per liter di Jawa,
Madura, dan Bali (Jamali) dan Rp 7.300 per liter (di luar Jamali).
Listrik
§ Tarif
listrik untuk pelanggan industri I3 dan I4 akan turun mengikuti turunnya harga
minyak bumi (automatic tariff adjustment).
§ Diskon
tarif hingga 30 persen untuk pemakaian listrik mulai tengah malam pukul 23.00
hingga pagi hari pukul 08.00, pada saat beban sistem ketenagalistrikan rendah. Penundaan pembayaran tagihan rekening listrik hingga
60 persen dari tagihan selama setahun dan melunasi 40 persen sisanya secara
angsuran pada bulan ke-13, khusus untuk industri padat karya.
Gas
§ Harga
gas untuk pabrik dari lapangan gas ditetapkan sesuai dengan kemampuan daya beli
industri pupuk, yakni sebesar 7 dollar AS million metric british thermal unit(MMBTU). Harga gas untuk industri lainnya (seperti petrokimia
dan keramik) akan diturunkan sesuai dengan kemampuan industri masing-masing.
Penurunan harga gas dimungkinkan dengan melakukan efisiensi pada sistem
distribusi gas serta pengurangan penerimaan negara atau PNBP gas. Meski
demikian, penurunan harga gas ini tidak akan memengaruhi besaran penerimaan
yang menjadi bagian perusahaan gas yang berkontrak kerja sama.
§ Penurunan
harga gas untuk industri tersebut akan efektif berlaku mulai 1 Januari 2016.
2.
Perluasan penerima KUR
Setelah menurunkan
tingkat bunga KUR dari sekitar 22 persen menjadi 12 persen pada paket kebijakan
ekonomi tahap III ini, pemerintah memperluas penerima KUR. Kini keluarga yang
memiliki penghasilan tetap atau pegawai dapat menerima KUR untuk dipergunakan
dalam sektor usaha produktif.
3.
Penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan
penanaman modal
Dalam rangka
menunjang perekonomian di bidang pertanahan, Kementerian ATR akan revisi
peraturan menteri nomor 2 tahun 2015 tentang standar pelayanan dan pengaturan
agraria. Isinya itu menyangkut pemberian hak atas tanah, jhususnya hak guna
usaha (HGU). Selain pemberian hak, perpanjangan hak dan pembaharuan hak juga
akan disederhanakan menjadi waktu pelayanannya lebih pendek.
Kebijakan ekonomi Tahap 4:
1.
Kebijakan
pengupahan yang adil, sederhana dan terproyeksi
Pengupahan dengan sistem formula,
sehingga upah dipastikan naik setiap tahun mengikuti tingkat inflasi dan
pertumbuhan ekonomi.
2.
Kebijakan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) yang lebih murah dan luas.
Untuk mendorong gerak roda ekonomi
masyarakat, pemerintah memberikan subsidi bunga yang lebih besar bagi KUR,
dengan melakukan Perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat antara
lain mengatur perluasan KUR. Dengan adanya perubahan ini, maka pemerintah
bermaksud mendorong peningkatan dan perluasan akses usaha mikro, kecil, dan
menengah sektor usaha produktif kepada pembiayaan lembaga keuangan dan dalam
jangka menengah meningkatkan inklusi finansial, yang saat ini masih relatif
rendah dibanding negara-negara tetangga.
3.
Kebijakan Kredit
Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk ekspor guna mencegah terjadinya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK).
Kebijakan yang
diberikan pemerintah adalah pemberian pinjaman modal dengan bunga rendah.
Tujuannya adalah untuk mendorong ekspor berpihak kepada UKM, menjaga agar para
pekerja tidak mengalami PHK.
Kebijakan ekonomi tahap 5:
1.
Diskon tarif
pajak penghasilan (PPh) untuk perusahaan yang melakukan revaluasi asset.
Selama ini perusahaan yang melakukan
revaluasi asset dikenakan tariff pajak sebesar10%. Pada paket jilid V diberikan
insentif sebesar
·
Revaluasi asset hingga 31 Desember 2015,
tariff PPh 3% dari selisih asset.
·
Revaluasi asset 1 januari hingga 30 Juni 2016,
tariff PPh 4%
·
Revaluasi asset 1 Juli hingga 31 Desember
2016, tariff PPh 6%
Keuntungan revaluasi asset bagi
perusahaan:
·
Dengan melakukan revaluasi asset nilai asset
perusahaan akan naik.
·
Selisih nilai asset bias digunakan untuk
menambah modal usaha dan ekspansi. Keuangan korporasi juga akan semakin
membaik.
2.
Penghapusan pajak
berganda untuk kontrak kolektif dan investasi real estate (DIRE)/Real Estate
Investment Trust (REIT)
DIRE adalah
kontrak investasi kolektif (KIK) mirip reksadana. DIRE jugamenggunakan istilah
nilai kativa bersih (NAB).
DIRE khusus menempatkan dana pada
asset dasar berupa property. Melalui produk DIRE, investor bias memiliki
property fisik tanpa harus membeli secara langsung.
Di Indonesia,
DIRE masih mengenakan PPh 5% terhadap perusahaan penghimpunasset (SPV) dan
perusahaan penerbit DIRE. Pajak lainnya adalah Bea perolehan hakatas
tanah dan bangunan 5%. Di Singapura DIRE bebas pajak.
Di Indonesia,
baru satu perusahaan yang menerbitkan DIRE yaitu Ciptadana Asset Management
yang diluncurkan pada 12 Januari 2012.
Paket kebijakan ekonomi Tahap 6:
1.
Insentif pajak di
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Menggerakan
kawasan di wilayah pinggiran melalaui pengembangan KEK. KEK merupakan kawasan
dengan batas tertentu yang tercakup dalam wilayah hukum RI yang ditetapkakn
untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.
KEK dibentuk untuk membuat lingkungan kondusif bagi aktivitas investasi,
ekspor,dan perdagangan guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
2.
Perizinan impor
bahan baku obat
§ Waktu perizinan
dipangkas hanya 342 menit / 5,7 jam
§ Proses
cepat(paperless) perizinaan impor bahan baku obat
3.
Regulasi sumber
daya air
§ Menyusun rancangan
peratauran Pemerintah tentang Pengusahaan Sumber Daya Air (RPP
Pengusaha SDA)
§ Menyusun RPP
tentang Sistem Penyediaan Air Minum (RPP SPAM)
§ Memastikan bahwa
badan usaha swasta tidak menguasai keseluruhan sub system penyelenggaraan
SPAM
§ Badan
usaha swasta melakukan penyediaan air minum untuk memenuhi
kebutuhan sendiri
1. Ceritakan pandangan Anda mengenai PT Freeport
Indonesia dan langkah-langkah apa yang harus ditempuh oleh pemerintah, agar
sumber daya alam yang dieksploitasi dapat mensejahterakan rakyat Indonesia
Sumber:
http://www.artikelsiana.com/2015/05/macam-sistem-politik-berbagai-negara-html?m=1 15/03/2017 9:37 WIB
http://azanulahyan.blogspot.com/2014/04/macam-macam-sistem-ekonomi-dalam-perekonomian-dunia.html?m=1 15/03/2017 10:00 WIB
http://www.scribd.com/doc/212696886/Perekonomian-Indonesia-Era-Soekarno 22/3/2017 08:00 WIB
http://maslanpaloh.blogspot.co.id/2012/09/pemerintahan-dari-presiden-pertama.html
22/3/2017 09:04 WIB
http://dindaoktamuthia.blogspot.co.id/2016/04/perekonomian-indonesia-di-era-jokowi.html
26/3/2017 07:50 WIB
Nama Anggota Kelompok :
Ayu Chantry Rizdha Marhamah 21216233
Rahmi Raudatul Jannah 26216011
William Adriel J 27216652
Komentar
Posting Komentar